Tonsilitis
Tonsilitis adalah penyakit faring yang menyebabkan radang amandel. Amandel dan adenoid adalah lini pertahanan pertama tubuh. Berada di bagian ujung tenggorokan, keduanya terdiri dari jaringan yang serupa dengan nodus limfa. Fungsinya adalah mencegah agar patogen penyebab penyakit tidak masuk ke tubuh.
Penyebab paling umum dari tonsilitis adalah infeksi virus, yang dapat ditularkan melalui udara saat seseorang bersin atau batuk. Virus ini juga dapat menyebar secara tidak langsung saat menyentuh permukaan yang terinfeksi, seperti alat tulis, tisu, atau cangkir. Tonsilitis sering ditemukan pada anak usia sekolah. Jumlah kasus biasanya meningkat pada musim gugur dan musim dingin. Jika disebabkan oleh kelompok bakteri A streptococcus, kondisi ini disebut faringitis streptokokus (strep throat). Dokter harus mengetahui penyebab tonsilitis untuk memilih pengobatan yang sesuai.
Tonsilitis jarang menjadi serius dan biasanya dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun, pasien yang menderita tonsilitis kronis dapat dianjurkan menjalani prosedur tonsilektomi untuk menghentikan gejala secara permanen.
Penyebab Tonsilitis
Karena sering terkena patogen, amandel sangat rentan mengalami infeksi. Jika hal ini terjadi, amandel akan mengalami pembengkakan dan radang. Penyebab umum kondisi ini adalah infeksi virus, seperti:
- Adenovirus - Menginfeksi membran saluran pernapasan dan saluran kemih, mata, usu, dan sistem saraf.
- Coronavirus - Jenis virus umum yang menginfeksi tenggorokan atas, sinus, dan hidung.
- Influenza - Penyebab demam, sakit kepala, nyeri tubuh, batuk kering, nyeri tenggorokan, dan tenggorokan kering.
- Respiratory syncytial virus (RSV) - Penyebab infeksi saluran pernapasan dan paru-paru. Sangat umum pada anak-anak, namun juga ditemukan pada orang dewasa.
- Rhinovirus - Virus penyebab flu yang paling umum.
- Virus Epstein-Barr - Jenis virus dari keluarga virus herpes yang menyebabkan herpes kelamin, cacar air, dan cacar ular. Virus ini sangat umum, ditemukan pada lebih dari 50% anak usia di bawah lima tahun.
Gejala Utama Tonsilitis
Tanda dan gejala umum tonsilitis meliputi:
- Kesulitan atau nyeri saat menelan
- Sulit tidur
- Kelelahan
- Demam
- Sakit kepala
- Hilang nafsu makan
- Lesu atau tidak enak badan
- Suara parau
- Nyeri di leher dan/atau telinga
- Amandel merah dan bengkak
- Sakit tenggorokan
- Sakit perut
- Pembengkakan nodus limfa di leher
- Muntah
- Penurunan berat badan
- Bercak berisi nanah putih pada amandel
- Bau napas tidak sedap
Tergantung pada keparahan kondisi, amandel yang bengkak juga dapat mengganggu pernapasan ketika tidur. Jika infeksi menyebar ke struktur sekitar, pasien berisiko mengalami selulitis tonsil dan abses peritonsil atau penumpukan nanah di belakang amandel.
Siapa yang Perlu Ditemui dan Pengobatan yang Tersedia
Mendiagnosis tonsilitis diawali dengan pemeriksaan fisik menyeluruh. Dokter umum atau dokter anakakan melakukan pemeriksaan berikut:
- Mencari tanda infeksi pada tenggorokan, telinga, dan hidung
- Memeriksa adanya ruam kulit yang berkaitan dengan strep throat
- Memeriksa pembengkakan nodus limpa pada leher
- Memeriksa apakah limpa membesar
Pemeriksaan fisik umumnya dilanjutkan dengan pengambilan sampel cairan dari tenggorokan pasien. Sampel ini akan diperiksa di laboratorium untuk mencari adanya bakteri streptococcal. Jika hasilnya negatif, berarti tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus. Jika hasilnya positif, berarti penyebabnya adalah bakteri.
Apabila disebabkan oleh virus, dokter akan menyarankan perawatan di rumah untuk meredakan gejala dan menyembuhkan penyakit tanpa obat-obatan atau antibiotik. Pasien sebaiknya banyak beristirahat, meningkatkan jumlah konsumsi cairan, berkumur air garam, dan memakai pelembap udara untuk menghilangkan udara kering. Jika pasien mengalami demam atau nyeri tenggorokan, ibuprofen atau asetaminofen akan diresepkan. Seandainya tonsilitis disebabkan oleh bakteri, pasien perlu meminum antibiotik selama sepuluh hari. Steroid juga dapat diberikan untuk mengobati peradangan.
Tonsilektomi atau pembedahan untuk mengangkat amandel juga terkadang dianjurkan apabila pasien menderita tonsilitis kronis (setidaknya tujuh kali kambuh dalam satu tahun) atau tonsilitis akibat bakteri yang tidak merespons antibiotik. Prosedur ini juga dilakukan jika pasien mengalami komplikasi serius, seperti kesulitan bernapas dan menelan serta apnea tidur obstruktif.
Tonsilektomi adalah prosedur rawat jalan, sehingga pasien dapat langsung pulang. Namun, pasien mungkin perlu menginap di rumah sakit apabila terjadi komplikasi atau pasien memiliki kondisi medis kompleks. Operasi ini dilakukan dengan bius total. Amandel diangkat dengan pisau bedah atau alat bedah khusus yang menggunakan gelombang suara atau energi panas.
Biarpun relatif aman, prosedur ini memiliki risiko tertentu, termasuk:
- Reaksi alergi terhadap obat bius
- Pembengkakan lidah dan langit-langit mulut, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan
- Perdarahan
Pada umumnya, progonosis tonsilitis sangat bagus. Lebih dari 90% pasien pulih dalam seminggu tanpa masalah jangka panjang atau komplikasi. Kebanyakan kasus tonsilitis akibat virus dapat pulih dalam seminggu, dengan pengawasan ketat. Sementara itu, strep throat umumnya disembuhkan dengan satu jenis antibiotik. Bagi pasien dengan komplikasi serius, seperti apnea tidur obstruktif, prognosis bergantung pada keparahan komplikasi.
sumber :https://www.docdoc.com/id/info/condition/tonsillitis
0 komentar:
Posting Komentar