LAPORAN
TUGAS PRAKTEK DAN PENGAMATAN
“PENGAMATAN STRUKTUR AKAR, BATANG, DAN
DAUN”
DISUSUN OLEH :
IRSYAD
CHOIRUDIN HIDAYAH (VIII E/09)
MARIA
FERNANDA WIBOWO (VIII E/13)
NUR
ARIFAH DHYAN UTAMI (VIII E/17)
RIO
VERI KURNIAWAN (VIII E/18)
SMP NEGERI 1 WONOSARI
TAHUN PELAJARAN 2017/2O18
Pengamatan
Struktur Akar, Batang, Dan Daun
I.
Alat Dan Bahan
A. Alat
1.
Mikroskop
2.
Kaca
preparat
3.
Pipet
4.
Gelas
beker
5.
Cutter
B. Bahan
1.
Air
2.
Kecambah
3.
Daun
pandan
II.
Langkah Kerja
1.
Menyiapkan
bahan dan alat yang diperlukan.
2.
Buatlah
sayatan melintang batang dari tumbuhan kecambah menggunakan cutter setipis
mungkin.
3.
Letakkan
sayatan batang pada kaca benda, kemudian tetesi dengan air.
4.
Tutuplah
kedua kaca benda tersebut dengan kaca penutup.
5.
Amatilah
preparat yang telah dibuat menggunakan microscop.
6.
Difoto
menggunakan handphone atau DSLR.
III.
Foto
Akar
Batang
IV. Penjelasan Tambahan
a. Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Pada
dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop
akan tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang
(palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
1.
Epidermis daun merupakan
lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah. Epidermis daun terdiri dari
saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. Epidermis daun
berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut.
Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin
atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut
daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat pada
bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas
daun.
2.
Jaringan tiang (palisade) adalah
kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung
kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang
ini terjadi fotosintesis.
3.
Jaringan bunga karang (spons) adalah
jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan
yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses
fotosintesis.
4.
Berkas pembuluh angkut terdapat
di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan lanjutan dari sistem
jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian
tersebut merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari
silinder pusat batang.
b.
Anatomi (Struktur Dalam) Batang
Ada perbedaan
anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
- Pada bagian luar batang
tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis,
terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks.
Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks
tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki
jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan
penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah
penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun dan berdiri
tegak.
- Pada batang tumbuhan
berkayu epidermis, korteks, dan stele.
- Edpidermis batang terdiri
dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding
sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini
berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di
dalamnya.
- Korteks batang adalah
jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding
tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki
rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk
pertukaran udara. Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah
lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas,
serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar
tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan
monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.
- Stele/Silinder pusat merupakan
bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di
bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan
dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem,
sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini
yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium
ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri,
memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada
batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium
yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada
kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan
kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga
pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan
lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau.
Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama
musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini
disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan
tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang merupakan
bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial yang tampak
dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari
empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah
samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur pada
tumbuhan monokotil.
c.
Morfologi (Struktur Luar) Akar
Panjang akar
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan
mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang
akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan
permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah
penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya
relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya
berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk
melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
d.
Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Anatomi akar
terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
- Epidermis (kulit/lapisan luar
akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding
sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.
- Korteks/kulit pertama yang tersusun
dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks memiliki
ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks
adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
- Endodermis akar yang terbentuk
dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki
pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi
endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder
pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel
(perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis).
Perisikel adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam
pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Di dalam perisikel
terdapat xilem dan floem yang merupakan berkas pengangkut. Ada juga
empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.
0 komentar:
Posting Komentar